Kelas : XII IPA 2
Nama
Kelompok :
Ø Billal Romadhona
Ø Rifky Fanani
Ø Satria Pradana H
Ø Wawan Darmawan
Lilin
adalah salah satu alat penerangan yang terdiri dari sebuah sumbu di tengahnya
dan diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang
digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat.
Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin).
Lilin termasuk temuan paling awal dari dunia primitif. Sejarah mencatat bahwa orang Mesir sudah menggunakan lilin sejak tahun 3000 SM. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang - alang.
Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan tertentu. Diduga, lilin seperti itu adalah cikal bakal lilin batangan modern seperti yang ada sekarang ini. Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika dinyalakan lilin mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.
Cara Membuat Lilin Sederhana
Bahan-bahan:
Lilin termasuk temuan paling awal dari dunia primitif. Sejarah mencatat bahwa orang Mesir sudah menggunakan lilin sejak tahun 3000 SM. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang - alang.
Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan tertentu. Diduga, lilin seperti itu adalah cikal bakal lilin batangan modern seperti yang ada sekarang ini. Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika dinyalakan lilin mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.
Cara Membuat Lilin Sederhana
Bahan-bahan:
Ø Paraffin
Ø Benang kasur
Ø Parfum
Ø Pewarna.
Peralatan:
Peralatan:
- Panci kecil
- Botol bekas mayones,selai, atau
lainnya (usahakan cari yang berlubang lebar dan kaca tebal, lalu cuci
bersih dan keringkan)
- Gelas kecil (transparan jika
lilin ingin berwarna-warni)
- Tusuk sate, dengan ukuran lebih
panjang daripada diameter mulut gelas.
Proses
pembuatan:
- Siapkan tusuk sate kemudian
ikat bagian tengahnya dengan benang kasur, lalu letakkakan tusuk satec
tersebut tepat di atas mulut gelas, dan aturlah agar benang jatuh ke dasar
dan tetap berada ditengah gelas.
- Ambil botol bekas yang telah
disiapkan lalu masukkan ke dalamnya potongan parafin.
- Letakan botol yang telah berisi
parafin tersebut ke dalam panci yang telah diisi air dengan tinggi
kira-kira 1/3 panci.
- Panaskan pannci di atas kompor
yang menyala dengan api kecil, kemudian aduk perlahan hingga parafin
mencair.
- masukkan pewarna sedikit demi
sedikit sampai mendapatkan warna yang sesuai dengan yang diinginkan.
- Setelah warna yang sesuai
matikan api, lalu angkat panci dari kompor, tambahkan parfum/aroma ke
dalam paraffin yang masih mencair.
- proses terakhir adalah
menuangkan paraffin cair ke dalam gelas, lalu diamkan sampai parafin
menjadi dingin dan beku.
Untuk mendapatkan warna lilin ingin lebih bergradasi (bercampur) caranya sama dengan proses lilin berlapis, bedanya saat menuangkan lilin berwarna B tidak usah menunggu lilin berwarna A mengeras.
Jika lilin ingin lebih menarik: beri tambahan lilin malam berwarna-warni yang biasa dimainkan anak-anak, dan tempelkan pada permukaan dalam gelas (bentuk agar berupa bunga, daun atau lainnya jika dilihat dari luar gelas). Lalu tuangkan paraffin cair (jangan terlalu panas, agar lilin malam tidak ikut mencair).
Untuk menghasilkan posisi sumbu agar lebih tegak, celupkan sumbu tersebut ke dalam paraffin cair, lalu letakkan kembali di tengah-tengah gelas.
Untuk menghasilkan warna yang berlapis Tuangkan 1-2 sendok makan warna A, dinginkan hingga keras
Lalu tambah 1-2 sendok warna B, dinginkan kembali hingga keras, ulang ke warna A atau ke warna C, dst hingga mendapatkan warna yang sesuai selera.